Senin, 06 Februari 2012

Idola dan Pengemar Sesunguhnya

لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ۬ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأَخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرً۬ا 
Sesungguhnya telah ada pada [diri] Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu [yaitu] bagi orang yang mengharap [rahmat] Allah dan [kedatangan] hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah

وَمَآ أَرۡسَلۡنَـٰكَ إِلَّا رَحۡمَةً۬ لِّلۡعَـٰلَمِينَ 
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk [menjadi] rahmat bagi semesta alam

Jika berbicara tentang "Idola", apa yang ada dipikiran anda?, siapakah
yang anda idolakan?.
Anda mungkin akan menjawab orang yang menginspirasi anda dalam hal tertentu.
Setiap orang memiliki idolanya tersendiri. Idola tersebut mereka
jumpai dalam televisi, radio, surat kabar, media online dan media
lainnya.

Setelah menemukan idolanya, maka orang itu (fans) cenderung meniru
gaya hidup (life style) dari idolanya.
Orang yang mengidolakan tersebut mungkin akan mengikuti sang idolanya,
baik dari segi model berpakaian, rambut, makanan, lagu dan kesukaan
lain pada diri sang idola.

Disamping itu orang yang mengidolakan (fans) tentunya tidak mau
ketingalan informasi tentang sang idolanya. Maka tidak sedikit kita
jumpai sang idola yang membuat nama pengidolanya, misalnya:
  • ...fans, 
  • ...community, 
  • ...flend, 
  • ...member, 
  • foll..., 
  • the..., 
  • ...-er, 
  • ...-isme,
    d'...lover 
  • dan sebagainya.

Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah: apakah sang idola kenal sang
fan-nya secara pribadi? Dan apa yang didapatkan sang fan dari
idolanya?

Idola tidak kenal dengan fan, dan fan juga melihat idolanya dimedia.
Jika itu faktanya, kenapa anda tidak "menjadi diri sendiri".

Maaf, kalau saya sedikit menyinggung perasaan anda. Saya pernah
mengidolakan seseorang yang kulihat dimedia, ketika dia sakit aku
berdoa agar dia cepat sembuh, tetapi ketika aku sakit dia tidak pernah
memberi aku solusi apapun. Sejak saat itu aku mulai sadar, untuk apa
aku mengidolakan seseorang yang tidak bisa memberi apa-apa padaku.
Mengidolakan seseorang bagiku juga tidak salah. Tetapi kita juga harus
tahu, siapa yang harus kita idolakan.

Baiklah, aku akan mengingatkan anda. Siapa yang harus kita idolakan
sebelum kita mengidolakan orang lain?
.