Untuk Renungan

Apakah Waktu Adalah Uang?
Sebagian orang beranggapan bahwa waktu adalah uang, ini terkesan bahwa semua waktu berakhir pada uang. Apa pendapat anda?
Perlu diketahui bahwa waktu yang kita sediakan tidak semuanya berakhir pada uang. Sebagai salah satu contoh; anda menyediakan waktu untuk beribadah, apakah tuhan memberikan uang pada saat itu? Tentu tidak bukan...?
Untuk mendapatkan uang anda perlu berusaha dan tidak cukup hanya dengan do'a saja.
Jadi, secara logika kita tidak dapat mengatakan bahwa "waktu adalah uang", tetapi "waktu adalah peluang", PE-LU-ANG.
Apakah Kegagalan Adalah Sukses Yang Tertunda?
Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa "kegagalan adalah sukses yang tertuda", apakah memang seperti itu?
sebagai salah satu contoh; seseorang memanjat pohon kelapa dan mengambil buahnya, sampai diatas seseorang tersebut menjatuhkan dua buah kelapa, yang ketiganya bukan kelapa yang jatuh, tetapi orang itulah yang jatuh hingga meninggal pada saat itu.
Disaat seperti ini, apakah anda masih mengatakan bahwa "kegagalan adalah sukses yang tertunda"?. Tentu tidak bukan...?, karena orang tersebut tidak dapat mencoba lagi.
Jadi tetapnya adalah "kegagalan adalah berhenti dari berusaha", karena selagi mau/bisa berusaha orang tersebut tidak bisa kita bilang dia telah gagal.
Seberapa Kuat Beban Yang Anda Pikul!
Tidak sedikit orang yang frustasi dengan beban yang dipikulnya, baik itu beban pikiran, pekerjaan dan beban dalam bentuk lainnya.
Tetapi anda harus inggat bahwa "tuhan tidak pernah memberi beban diatas kemampuan dan apapun yang diinggikannya tidaklah sia-sia (pasti punya makna)".
Jika anda selalu inggat akan hal ini, maka anda tidak akan menggalami hal yang sering kita sebut frustasi.
Makan Untuk Hidup Atau Hidup Untuk Makan?
Pastinya anda setuju bahwa "makan untuk hidup" bukannya "hidup untuk makan". Karena sanggat jelas bahwa makluk yang menghabiskan waktu untuk makan adalah salah satu ciri dari makluk berkaki empat. (maaf kalau bahasaku sedikit kasar) 



Perang Pemikiran
Perang pemikiran bukanlah semacam perang angkat senjata dengan mengerahkan tentara serta teknologi perang, tetapi perang pemikiran adalah pernag yang dilakukan oleh orang non-muslim untuk memperpecahbelahkan muslim. Lantas, apakah senjata orang non-muslim mengahadapi orang muslim di medan perng pemikiran ini? Dan apa pula senjata perang dan tembok pertahanan muslim?
Adapun senjata non-muslim dalam perang pemikiran terbagi atas 3 bagian yakni makanan, pakaian dan hiburan.
Kita dapat nelihat bagaimana makanan haram merusak generasi muda. Walaupun disini tertulis makanan tetapi pergertiannya juga berarti minuman dan semua yang dapt masuk ketubuh kita baik yang diharamkan agama maupun dilarang oleh undang-undang.
Yang dilrang agama misalnya mencampuri resep masakan dengan benda haram, sedangkan yang dilarang undang-undang sebut saja “narkoba”. Makanan yang merusak merupakan senjata non muslim yang pertama. Karena dengan makanan dan minuman seperti ini, generasi akan muda akan hancur secara berlahan dengan memberikan suatu kenikmatan yang sesaat.
Untuk itu selaku generasi muda muslim marilah kita mengkomsumsi makanan yang halal dan baik sesuai dengan firman-Nya: (QS. 5:88)
Artinya:
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
Selanjutnya ketika makan atau mengkomsumsi makanan lainnya janganlah berlebihan sesuai dengan firman-Nya: (QS. 7:31)
Artinya:
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Adapun senjata kedua non-muslim diarena perang pemikiran adalah pakaian. Dari segi pakain mereka selalu memberi contoh yang tidak baik dimana mereka terlihat sexy dan macho. Penampilan seperti ini bukanlah sesuatu yang sulit kita jumpai. Berpakaian layaknya muslim/at katanya kurang gaul. Itupun dipakai pada saat dan hari tertentu.
Untuk itu marilah kita berpakaian layaknya muslim/at yakni pakaian minimal menutup aurat, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi: (QS. 7:26)
Artinya:
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.
Senjata ketiga adalah hiburan. Hiburan yang dimaksud dapat bebbentuk hiburan yang disaksikan secara langsung maupun melalui media televisi, online dan bentuk lainnya.
Hiburan dapat membuat kita terlena hingga kita lupa akan kewajiban pada Allah SWT. Hiburan yang terasikkan bisa membuat kita lupa untuk apa mata dan telingga diciptakan Allah SWT. Hiburan adalah senjata yang paling berbahaya.
Kemudian selaku orang muslim kita juga diberi senjata oleh Allah SWT di medan perang pemikiran. Senjata itu adalah iman dan taqwa. Iman adalah tembok pertahanan sedangkan taqwa adalah senjata dari orang muslim.
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
(QS. 2:208)

Tawaqal
Terkadang mungkin anda merasakan bahwa Allah SWT telah memberi beban yang cukup berat anda. Baik itu beban pekerjaan maupun beban pikiran. Sehingga anda merasakan sempitnya dunia ini. Perasaan seperti ini bisa dikatakan “Negative Thinking” pada Allah SWT .
Jika memang itu yang anda rasakan maka yang harus anda lakukan pertama kali adalah meletakkan telapak tanggan didada seraya berkata “astagfi rullahul azzim” karena anda mungkin terlupa bahawa Allah SWT berfirman: (QS. 2:286)

Artinya:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.…
Dari firman Allah SWT diatas dapat disimpulkan bahwa apapun bentuk beban yang diberikan Allah SWT pada kita, pada dasarnya sanggup untuk kita pikul. Selanjutnya apapun yang diinginkan-Nya tidaklah sia-sia sesuai dengan firmannya: (QS. 3:191)
Artinya:
…Tiadalah engkau (Allah SWT) menciptakan ini dengan sia-sia…
Kata “menciptkan” pada firman-Nya diatas berarti juga “menghendaki”, karena apapun yang diciptakan tentu dikehendaki oleh yang menciptakanya.
Sedangkan kata “ini” berarti semua yang kita ketahui ataupun yang belum/tidak kita ketahui baik berupa alam ciptaan-Nya yang nyata maupun yang ghaib. Baik yang sudah kita lewati maupun yang tidak/akan kita lewati.
Kata pertama dan kata terakhir (tiadalah…sia-sia) berarti bermanfaat bagi apa yang telah diciptakannya (termasuk manusia).
Kesimpulan akhir dari tulisan ini adalah bahwa Allah SWT tidak memberi beban diatas kemampuan dan apapun yang diinginkan-Nya tidaklah sia-sia (pasti punya makna), oleh sebab itu jangganlah kita berputus asa karena beban yang diberikan Allah SWT pada dasarnya sangup untuk kita pikul dan beban yang diberikan itu pasti punya makna tersendiri pada akhirnya. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dua ayat berturut-turut: (QS. 94: 5 dan 6)
Artinya:
Karena sesunguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesunguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Usaha dan Rezki
Allah SWT menganjurkan kita untuk senatiasa berusaha mencari riski darinya. Riski yang kita dapatkan tentulah berbeda dari riski yang didapatkan orang lain, baik dari segi bentuk, jumlah dan lain sebagainya. Perbedaan reski yang didapatkan ini dipengaruhi dari perbedaan kita yang berusaha untuk mendapatkan reski. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut: (QS. 92:4)
Artinya:
Sesunguhnya usaha kamu memang berbeda-beda
Perbedaan itu sebagian besar dipengaruhi oleh profesi-profesi yang tidak semunya sama. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: (QS. 16:71)
Artinya:
Dan Allah melebih kan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal riski
Walaupun demikian banyak sekali orang yang bekerja dan berusaha sekuat mungkin mencari riski tapi yang didapatkan hanyalah secukupnya atau mungkin kurang dari itu. Hal ini bisa saja terjadi pada setiap orang yang berusaha sesuai dengan firmannya: (QS. 57:29)
Artinya:
…dan bahwasanya karunia itu adalah ditanggan Allah. Dia berikan karunia itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar
Serta firmannya: (QS. 37:41)
Artinya:
Mereka itu memperoleh reski yang tertentu
Oleh sebab itu marilah kita selalu berusaha untuk mencari reski dari Allah SWT. Sesunguhya Allah SWT melihat dari apa yang kita perbuat dan Allah SWT mendengar dari apa yang kita ucap.
Tetap semangat…!!!
Tetap berusaha…!!!

2 komentar:

Berikan komentar, saran atau pertanyaan anda disini...
Jika anda tidak memiliki Akun Google, pilih "Beri Komentar Sebagai": Anonymous